Fix my eyes - part 2
"Bagaimana kita melihat seseorang akan mempengaruhi bagaimana kita dapat memberikan nilai dalam kehidupan orang tersebut"
Semua bergantung dari mata kita.
Kita hampir cuma mau ngedengerin pendapat orang yang bisa menilai kita, melihat kita berbeda dari kebanyakan orang lain melihat kita. Kita akan memberikan ruang di telinga dan hati kita bagi orang yang melihat kita spesial, untuk berbicara ke kita, menasehati kita, bahkan menegur kita.
Membenarkan mata kita untuk melihat sesama, melihat orang lain, melihat siapapun dengan value yang sama dengan diri kita merupakan proses setiap hari, dan harus di usahakan dan di kerjakan, dan proses yang berat untuk sebagian besar orang yang hidup dengan mengukur segala sesuatu nilai dari dirinya berdasarkan apa prestasi, pekerjaan , status sosialnya dalam masyarakat. Proses yang berat untuk orang seperti saya.
Di bagian pertama dari tema ini, saya bercerita sedikit tentang kehidupan saya dan bagaimana saya harus menjaga mata saya dalam melihat pertama pertama diri saya sendiri. di bagian kedua ini saya akan berbicara lebih soal bagaimana saya, kita semua sebagai orang percaya harus memiliki mata yang sama untuk orang lain, dan menjaga mata kita seperti kristus kenyataannya lebih sulit daripada memilikinya.
"menjaga mata kita seperti kristus kenyataannya
lebih sulit daripada memilikinya."
mari baca sebagian cerita dari Alkitab ini.
Petrus menyembuhkan orang lumpuh
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap (Fixing his eyes on him - NKJV) dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah !" Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Kis 3:1-10
Indah banget bukan?
mari sama sama belajar sedikit dari sini. I love when read this.
kadang saya bertanya pada diri saya,
"kapan terakhir kali saya menyatakan Tuhan ke kehidupan seseorang sampai orang itu memuji Allah?" dan kebanyakan jawabannya saya tidak tau.
Saya belajar beberapa hal dalam hal ini.
ini kisah para rasul 3, I mean, dia saat ini Petrus udah pernah kotbah dan 3000 orang di baptis in that very own moment! Ini yang Alkitab omongin , dia melakukan banyak mujizat, udah kebentuk jemaat Gereja mula mula. Maksud saya disini, bukan berati kalo orang telah melakukan semuanya itu dia telah membenarkan cara pandangnya. Terutama untuk orang orang paling kecil dari masyarakat. Apabila kita udah di gereja dan pelayanan, memberkati disana, bukan berati kita memiliki matanya Tuhan untuk yang telah Tuhan taro lama lumpuh di depan pintu gerbang bait Allah. Saya gak lagi ngomongin tentang orang miskin saja, tapi tentang orang orang yang mungkin kita kenal dan mungkin sepergaulan sama kita.
ada sebabnya orang itu di taro disana (untuk kita pribadi) :
- Orang ini lumpuh dan setiap ke bait Allah ada dia, artinya keberadaan dia tidak jauh dari mengganggu kehidupan kita, mungkin kita anggap mengganggu kita untuk masuk Rumah Tuhan. mungkin orang ini adalah orang orang yang kalian gamau duduk sebelahnya setiap hari minggu, gamau kalian sapa, gamau pemandangan kalian ke mimbar ada keliatan dianya, atau kalian mengharapkan dia ga ke Gereja?
- Orang ini memohon belas kasihan ke setiap orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Artinya dalam hal ini banyak orang yang melewati dia tidak merasa punya Tanggung jawab dalam hidupnya. Banyak orang mikir "Yaudahlah yang kayak gini biar orang lain aja yang nolongin". Sering ga sih kita mikir kayak gitu tentang seseorang yang ada di hidup kita? Seseorang yang kacau banget? Seseorang yang keliatannya juga gaada untungnya kalo dia kenal Tuhan, karena dia mungkin terlalu udah dibenci masyarakat, terlalu nyusahin, ngambil untung doang kerjaannya. I mean .. kita semua pernah menilai seseorang kayak gitu gak sih? Kalo kalian enggak , disini saya akuin saya orang yang seperti itu, saya orang yang gamau peduli sama sekali tentang kabar orang terutama yang menurut saya "mengesalkan". hehehe
seringkali kita ngespesialin untuk menjangkau yang dianggap tinggi dalam masyarakat / pergaulan kita dan mengabaikan yang remeh di pandangan kita.
- Orang ini udah ada disana dari zaman Tuhan Yesus masih hidup. Dalam hal ini kita sering nemuin orang orang, yang mungkin kristen, denger injil, ke Gereja tapi gak berubah berubah, masih ngandalin pemikiran sendiri, susah taatnya menurut pandangan kita. Dan keliatannya dia gak ada niat buat sembuh dari "lumpuh" juga, dan ini mengesalkan, dan kita nyalahin dia karena dia gak minta ke Tuhan untuk sembuh, kita nyalahin dia kurang iman, nyalahin dia kalo dia terlalu mau enak enakan di hidup. gamau nanggung salibnya mungkin, sering kabur dari masalah, gabisa di tegor.. u tell me.
seems familiar?
Anyway.. ini Petrus udah jadi megapastor disana. dia udah menjadi pemimpin dan keliatan banget dampaknya dalam kehidupan orang orang percaya disana. But I began to relize, that.. seberapa besar dampak kita, seberapa berpengaruh kita, seberapa hebatnya kita berkotbah, seberapa besarnya cinta kita buat Tuhan menurut kita sendiri..
selalu ada orang orang yang seperti ini di hidup kita, yang sepertinya lebih baik kita menjauh dari mereka dan tidak memerdulikan mereka karena keberadaan mereka membuat kita susah focus ke Tuhan, keberadaan mereka mengganggu , dan sering kali membuat kita gak damai. But God put them in our life for some purpose, for some process.
Kita pertama tama perlu membereskan mata kita dalam memandang mereka. Seberapa menjengkelkannya seseorang, kita tetep sama harganya di mata Tuhan, gaada yang lebih tinggi, maupun gak ada yang lebih mulia dalam kehidupan ini. Semuanya di bayar lunas oleh darah Anak Domba. We need to understand that he/she needs Jesus as much as we do need Him!
Kedua, kita perlu melihat, kita perlu mengerti. Orang bisa sangat menjadi menjengkelkan, karena dia gapunya harapan dalam dirinya, dalam masyarakat, bahkan tidak memiliki harapan ke Tuhan.
Jadi waktu Petrus berkata "Lihatlah kepada kami." dia lagi berkata begini;
"Hei bro, jangan nunduk terus, jangan liat kebawah terus. Bro liat gua, bro liat apa apa yang terjadi di hidup gua bisa terjadi di lu juga. Bro lu harus tau, lu liat kami disini dan lu bisa punya masa depan seperti yang gua dan Yohanes punya, lu bisa punya hidup yang penuh arti gak kayak sekarang. "
dalam hal ini , kalian harus tau kalo Petrus berkata seperti ini bukan karena kesombongan, tapi dia berkata ini atas dasar kasih. Akan jauh berbeda waktu kita melihat ini dengan kasih Tuhan yang Tuhan taruh dalam diri Petrus untuk orang ini.
He speaks with the confidence of unconditional love.
kita harus punya hati ini teman teman, kita harus bisa berkata, bertindak, seperti ini dalam hidup kita. Saya ga ngomongin soal perkataan, tapi disini saya ngomongin tentang hidup. Hidup kita harus berbicara pengharapan ke orang orang sekitar kita.
Waktu kita bisa hidup seperti ini, maka orang akan mulai "menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka". Pengharapan manusia adalah salah satu identitas kita dalam Kritus. Jangan heran banyak orang berharap sama kita waktu kita sepenuh hati mengikut Tuhan. Karena sebetulnya kita akan memberikan Terang yang menjadi pengharapan bagi semua orang.
And the next part.
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah !" Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu
Here comes the Good News, kita boleh tidak berkelimpahan secara materi, tetapi waktu kita memiliki Yesus kita lebih kaya dari siapapun. Memiliki Yesus akan membuat kita selalu menginginkan hidup kita untuk memberi Kabar Baik, Memberi pengharapan, memberi kasih ke setiap orang. Apa yang bisa lebih kaya dari seorang yang memberikan Yesus untuk kehidupan orang lain? Nothing my friend.
Ajaklah orang orang tersebut berjalan. Ajaklah orang orang tersebut melihat Yesus dalam dirimu, ajaklah orang orang tersebut tidak berharap pada diri kita tapi Tuhan.
dalam hal ini Petrus yang membantu orang ini berdiri. Kita yang membantu mereka berdiri, such a privilage . Dalam arti, kita memiliki bagian kita untuk memegang tangan kanan orang tersebut dan membantu dia berdiri. Dia gak akan langsung kuat kaki dan mata kakinya waktu kita injilin doang, kita harus menjadi orang yang mengangkat kehidupannya, berjalan bersama dengan dia, berani untuk "jongkok" untuk membantu orang tersebut berdiri. Ada bagian kita untuk merendahkan hati kita dan memegang orang itu, sekalipun dia gaada keinginan untuk berdiri, kita angkat dia. Dan menyatakan kalo Tuhanlah yang akan menguatkan kaki dan mata kakinya saat dia bisa berdiri sendiri.
Jangan stop sebelum orang itu berdiri guys, jangan stop doa untuk orang tua kalian walaupun belom keliatan hasilnya, jangan stop berusaha waktu kalian belom melihat mereka berdiri, jangan stop mendukung mereka dan menyatakan kebesaran Tuhan bahkan disaat belum terjadi apa apa.
Kalian harus tau dia sembuh bukan saat dia masih duduk, tapi waktu kita mengangkat dia untuk berdiri.
Sampai pada akhirnya kita mengajak dia masuk kedalam bait Allah, dimana dia bisa merasakan kasihnya,. semua orang melihat dia menjadi orang yang memuji muji Allah dan melihat perbuatan Allah dalam perubahan di kehidupannya.
Don't you ever quit guys. Don't you dare quit / give up to people that God puting in your life.
Jesus loves you,
He remains faithful, He cannot deny Himself. (2 Tim 2:13)
God Bless!!!!!
Apabila anda belum pernah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu,
Terimalah Yesus Sebagai Tuhan dan Juru Selamat kamu.
Jika kamu mau menerima Dia untuk pertamakalinya dalam hidup kamu..
ayo berdoalah seperti ini kepada Tuhan Yesus:
Doa terima Tuhan Yesus ini harus diucapakan dengan lidah dan mulut. Tidak boleh dalam hati, karena ada tertulis: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)"
Tuhan Yesus terima kasih atas kasih karunia-Mu. Aku mengundang Engkau untuk masuk kedalam hidupku. Ampunilah segala dosa-dosaku yang telah aku perbuat. Biarlah darah-Mu yang kudus menghapuskan segala dosa-dosaku.
Aku percaya dan yakin dengan sepenuh hatiku bahwa Engkaulah Tuhan dari segala tuhan,Raja dari segala raja, dan Allah telah membangkitkan Engkau dari antara orang mati.
Saat ini, aku membuka pintu hatiku. Aku menerima Engkau dan akan berjalan bersama Engkau disaat suka maupun duka dan berbicara sampai Engkau memanggil aku kembali ke pangkuan-Mu. Terima kasih Tuhan. Sekarang aku klaim bahwa aku adalah milik-Mu dan Engkau adalah Tuhan dan Juru Selamatku.Biarlah rancangan-rancanganMu yang terjadi dalam hidup-Ku. Pakailah hidupku untuk kemuliaan-Mu Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
*selamat datang dalam Keluarga Allah bagi anda yang berdoa demikian, anda bisa mengirimkan saya email/ apabila mau memberikan saya kesaksian anda yang pastinya akan memberkati saya, dan akan saya terbitkan di blog saya, di:
abrahamlauwis31@gmail.com
saya sangat merekomendasikan anda untuk tertanam di gereja lokal yang ada di dekat anda/ lingkungan anda.
Jesus Loves you.
Komentar
Posting Komentar