Fix my eyes - part 1
Halo, apa kabar semuanya, hope u'are all doing well - knowing He is with you always..
*jika anda bukan Kristen, saya dengan penuh kerendahan hati ingin anda membaca kabar baik dari pengalaman hidup saya yang ingin saya sampaikan, saya yakin sekali ini akan mempengaruhi cara berpikir anda, cara pandang anda, tentang bagaimana anda memandang dan dasar kehidupan anda tentunya kepada hal yang lebih baik hehehe.. anda bisa keluar jika anda mau , Jesus Loves you!
oke lanjut..
Banyak hal yang Tuhan kerjakan, proses , bangun dalam kehidupan kita semua, dari hal yang terkecil, dari proses yang gak keliatan. Semua ada baiknya disuyukuri sehingga membuka ruang bagi kita untuk menikmati setiap proses, setiap keadaan yang kita lalui, lebih daripada itu semua bersyukur membuat kita bisa melihat lebih luas dari perspektif Allah. Mungkin kamu lagi ada dalam musim yang kamu gak ngerti, gak logis, gak sinkron dengan perkataan orang orang yang berada di mimbar, tapi setiap momment bersama Tuhan nikmatinlah...
Tuhan mau memberi perspektif yang baru kepada kita semua.
"God Bless our perspective"
Roma 8:28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Sekarang saya gamau bicarain soal apa yang harus kita lakukan supaya kita bisa mengubah perspektive kita, langkah langkahnya, atau memberikan nasehat nasehat mengenai apa yang harus kita doakan - percayai - dan lainnya yang harus kamu kerjakan.
Saya cuma mau bercerita bagaimana Tuhan mengubah perspektif saya, cara pandang saya tentang suatu hal yang hampir setiap hari, setiap malam, setiap pagi, saya takutkan untuk terjadi yaitu kegagalan.
you know, I gave so much effort in church, campus, study, just to be approved by many people.
Saya menaruh waktu, tenaga, dan pikiran di kampus, Gereja, dan lainnya. Jujur pada awalnya dan selama saya berjalan dengan kesibukan ini saya merasa saya melakukan semuanya untuk Tuhan, tapi taukah, atau sadar gak sih kalo kita seringkali kehilangan focus kita yang mula mula karena tuntutan pekerjaan, tuntutan studi, tuntutan penilaian manusia, sehingga kita menganggap kita tidak melakukan semuanya dengan baik dan terus menerus bekerja dan kehilangan focus? bahkan dalam pelayanan.
Hal inilah yang terjadi dalam diri saya. Sampai saya jatuh, dan gagal, dalam arti saya tidak melaksanakan dan memegang tanggung jawab saya, pendirian saya, kemurnian saya dengan cara yang baik.
Ya.... kamu tau waktu kamu kehilangan focus dari Tuhan, kamu pasti tidak "berjalan diatas air" lagi.
Jika kamu bertahan baca sampai sini.. Saya harap kamu bertahan sampai akhir, karena aku yakin hal ini akan ngomong sesuatu sama kamu.. hehehe
Sebelumnya, saya ingin anda mengingat kembali (incase malas baca disini), atau membaca kembali cerita tentang anak yang hilang disini :
Perumpamaan tentang anak yang hilang
Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya , katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh , ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. "
*read the highlight text - incase u dont read the whole text
Disini saya gamau ngomong soal sikap sulung yang tidak terima, iri hati dan semacamnya. Ataupun prilaku si bungsu yang tidak tau diri dan kebodohannya.
Disini saya cuma mau ngomong kalau saya ada di posisi si sulung, dalam cerita saya diatas (sebelum perikope ini).
Seringkali kita ada diposisi dimana kita ngerasa kita ngelakukan semuanya untuk Tuhan dan tidak menerima apapun, kita burnout, kita lelah pelayanan, kita lelah kegerakan, kita berusaha menghindar, tetapi kita memilih untuk menetap dengan hati yang kewalahan. (taukah kamu kelelahan Roh jauh lebih buruk ketimbang kelelahan jasmani?)
Ini yang saya lakukan, dalam rangka saya ingin memperlebar pemakaian Tuhan dalam hidup saya. (Tidak ada yang salah dengan ini, ini hal yang baik)
Hanya saja saya tidak menikmati keadaan saya. sedangkan Tuhan bilang bahwa "kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" ,Saya dengan gampangnya berpegang pada ayat itu dan menyalahkan berbagai macam pihak dalam pemikiran saya, yang mungkin dikalimatkan akan seperti ini :
"ah, kok berat banget yah, ini mah bukan beban Yesus, tapi beban Gereja"
"Apa gua ada di tempat yang ga seharusnya? cape banget."
"Apa seharusnya dari awal gua gak kommit untuk ketanam? untuk aktif di kampus?"
itulah mungkin kalimat kalimat yang mungkin bisa mengutarakan pikiran saya saat itu.
itulah yang iblis coba bohongi kita ditengah kelelahan kita. father of lie.
apa yang saya pikirkan adalah salah, karena saya memandang dengan cara yang salah - dasar yang salah..
Sebelum lebih lanjut, saya mau ngomong tentang anak bungsu yang sedang diadakan pesta oleh sang Bapa, bergembira disana. kita tau bahwa anak ini anak yang sangat sangat tidak mau diatur, dia suka petualangan, dia suka bebas, dia suka foya foya, mabuk, mencoba hal hal baru diluar pekerjaan Bapanya. Kita tau dia suka banget pesta, dan dia kehabisan uang karena negri yang dia datangi mengalami kekeringan dan hanya ada 1 pekerjaan yang mau nerima dia : Pemberi makan babi.
Kita tau ceritanya, sangking miskinnya dia, dia sampai mau makan ampas babi itu:
" Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya , katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya"
seketika itu dia igin pulang dan ingin menjadi Budak Bapanya. Kita tau ceritanya setelah itu, scara mengejutkan bapanya menerima dia, dandanin dia, buatkan pesta besar besaran dengan kepulangan anak bungsu ini.
Kita tau dia bersukaria. Tapi Alkitab tidak menuliskan pertobatan dia, Alkitab tidak menuliskan kalau dia telah berubah, Alkitab tidak menuliskan bagaimana karakter dia setelah itu. Alkitab hanya menuliskan kisah Bapanya menerima dia, dan dia bersukaria.
Tetapi kenapa sulung tidak bersukaria? Kenapa kita tidak?
lalu apa yang membuat si bungsu bisa bersukaria?
1 hal yang saya dapati.. bahwa si bungsu bisa bersukaria dipesta itu, alasannya bukan karena pestanya, bukan karena perhiasan, sandal yang diberikan untuk dia.
Tetapi karena dia merasa telah diterima oleh Bapa.
Sehingga dia bisa menikmati segalanya, bersukaria atas segalanya..
Bagaimana kamu bisa nyaman-apalagi bersukaria pada pesta kamu sendiri apabila kamu tidak merasa diterima?
Tidak dengan si sulung, tidak dengan kita. Seringkali kita dalam melakukan segala sesuatunya tidak bisa bersukaria karena hal ini. Karena kita merasa tidak diterima, mungkin ini terlalu rendah, bagaimana kalau saya berkata kita merasa ada yang lebih diterima dibanding kita? Karena ada yang lebih baik dari kita dalam satu hal? kita mengarahkan hati kita pada penerimaan dan standar manusia. Kita bukan hanya ingin jadi lebih diterima, tapi kita ingin jadi yang paling diterima.
sampai Tuhan mengambil semua jubah kerohanian, pandangan hormat manusia dalam hidup saya, saya baru menyadari kesombongan dan keegoisan ini.
Hal ini tentunya salib bagi setiap manusia untuk menyingkirkan pemikiran dunia/manusia dari identitasnya, dan memakai kasih dan penerimaan dari kasih karunia Allah selama kita masih hidup, bekerja, dan berbuah.
Hanya Bapa yang bisa menerima kita seutuhnya, seapa adanya kita, sebagaimana kita ada tanpa usaha dari kita sama sekali. Tuhan Yesus telah membuktikan kepada kita dengan pengorbanannya di Kayu Salib bagi orang berdosa seperti saya.
Bapa menerima kamu.
He deeply in love with you, and all he want is to have relationship with you.
John 3:16 For God so loved the world that He gave His only begotten Son, that whoever believes in Him should not perish but have everlasting life.
God Bless!!!!!
Apabila anda belum pernah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu,
Terimalah Yesus Sebagai Tuhan dan Juru Selamat kamu.
Jika kamu mau menerima Dia untuk pertamakalinya dalam hidup kamu..
ayo berdoalah seperti ini kepada Tuhan Yesus:
Doa terima Tuhan Yesus ini harus diucapakan dengan lidah dan mulut. Tidak boleh dalam hati, karena ada tertulis: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)"
Tuhan Yesus terima kasih atas kasih karunia-Mu. Aku mengundang Engkau untuk masuk kedalam hidupku. Ampunilah segala dosa-dosaku yang telah aku perbuat. Biarlah darah-Mu yang kudus menghapuskan segala dosa-dosaku.
Aku percaya dan yakin dengan sepenuh hatiku bahwa Engkaulah Tuhan dari segala tuhan,Raja dari segala raja, dan Allah telah membangkitkan Engkau dari antara orang mati.
Saat ini, aku membuka pintu hatiku. Aku menerima Engkau dan akan berjalan bersama Engkau disaat suka maupun duka dan berbicara sampai Engkau memanggil aku kembali ke pangkuan-Mu. Terima kasih Tuhan. Sekarang aku klaim bahwa aku adalah milik-Mu dan Engkau adalah Tuhan dan Juru Selamatku.Biarlah rancangan-rancanganMu yang terjadi dalam hidup-Ku. Pakailah hidupku untuk kemuliaan-Mu Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
*selamat datang dalam Keluarga Allah bagi anda yang berdoa demikian, anda bisa mengirimkan saya email/ apabila mau memberikan saya kesaksian anda yang pastinya akan memberkati saya, dan akan saya terbitkan di blog saya, di:
abrahamlauwis31@gmail.com
saya sangat merekomendasikan anda untuk tertanam di gereja lokal yang ada di dekat anda/ lingkungan anda.
Jesus Loves you.
Komentar
Posting Komentar