Should we fall "that time"?
Hai semuanya, berjumpa lagi nih kita.
Gila dah lama gue gak nulis dari postingan terakhir.
Jujur banyak alesannya . Mungkin gue harus mulai disiplinin kali ya sebulan sekali? WDYT?
Anyway banyak banget up and down yang gue rasain dalam pertumbuhan Rohani gw.
Terutama gue mengalami saat saat dimana gue gak lagi lihat diri gue yang sesungguhnya karena sebuah kekalahan dalam hidup gue. Tapi gue belajar, dan yang perlu kalian tau kalo blog ini bukan soal gue adalah seorang guru ato master.. engga sama sekali engga, ini cuma sekedar apa yang gue pelajari bersama Tuhan dan percayalah ini timbul dari pengalaman dan perjalana Bersama Dia. Gue gak perfect, gue cuma terpukau akan anugrah yang Tuhan udah kasih.
okayyy itu intronya... hehehe
Should we go further?
YEAH we should!
Jangan bosen ya, jangan stop kalo udah sampai sini. Percaya Tuhan sanggup berbicara kepada kita masing masing, bukan karena gue yang nulis. melainkan karena kita butuh pribadi yang sama, yaitu Tuhan Yesus Sendiri.
Mommen mommen bersama Tuhan itu indah bukan? gue inget banget ini sebenernya udah jadi fakta dan semua orang yang mengawali hari dengan berdoa kepada Tuhan Yesus, gue yakin 100% akan berbeda jauh dia ngejalanin hari harinya dibanding hari hari dimana dia gak doa. Gue udah tau ini bahkan sebelum gue, serius ingin kenal Tuhan. Kita lebih bisa mengontrol emosi, hari rasanya enjoooyyy waktu kita udah serahin sama Tuhan, gue yakin banget banyak diantara kita tau ini dan bahkan udah ngerasain. bener?
itu anugrah, itu bentuk kasih. terlalu banyak kasih.
gue yakin alesan utama kita gak nerusin gara gara kita udah keasikan sendiri dan itu ngebuat kita males ----> pasti.
Waktu Dia udah mencurahkan berkatnya, kita keenakan dan kita gak ngebangun hubungan lagi sama Tuhan. Dimana ini pasti cepat lambat kita akan jatuh ke dosa kita, dan membuat kita takut dateng ke Tuhan , merasa terlalu berdosa - gak kudus dan lain sebagainya, ato mungkin aja kita malah nyalahin Tuhan atas kejatuhan kita sendiri? Apakah itu yang anda lakuin? percayalah kalo yang nulis ini pernah ngalamin semua yang ditulisnya, hahaha..
Dan kita mulai mempersalahkan diri kita juga ato bahkan membenci diri kita, dan seringkali di situasi ini kita membandingkan sosok manusia lain yang menurut kita "perfect", dan kita kehilangan gambar diri kita dan berusha memakai gambar diri mereka dalam kehidupan kita.
yes gue lakuin itu, gue kehilangan dan gue sempet gasuka sama Abraham Teoflus Lauwis dan gue gak mau jadi dia, karena menurut gue dia itu orang yang kalah. bukan pemenang. Percaya gak percaya, dosa membuat kita gamau liat kebaikan dirisendiri. Dosa membuat kita berusaha mencari pengakuan dari manusia, dosa membuat kita gak percaya kalo Tuhan itu bisa ngebebasin kita dari semua itu.
karena menurut kita, kita seharusnya menang disaat itu.
nah disitu salahnya.
"kita seharusnya menang disaat itu"
let me tell you some of my story.
let me tell you some of my story.
Gue suka main fifa , dan kalo kalian tau, gue benci banget kalah, gue selalu membuat alasan bagaimana caranya gue terlihat menang saat kalah.
inilah alesan alesan gue : (kalo kalian pemain Fifa juga gue yakin kalian pernah ketemu orang kayak gue) " wah harusnya pinalti tuh tadi", "stiknya gaenak", "tadi gue diganggu sama yang laen" ,"posisi gue gak enak buat main", "gue baru main lagi". dan masih banyak lagi ... sampai sampai kalo gue gak ada alesan gue cuman bilang "lu mainnya curang siah" tanpa sebab. hahahhaa ya itu gue. Karena gue benci kalah di permainan yang gue suka.
Karena gue ngerasa direndahin waktu gue kalah. I'm a pro, what should I do? hahahaha..
Anyway..
Anyway..
Bukankah itu yang kita rasain juga waktu kita jatuh? Seringkali kita nyalahin situasi? Karena kita ngerasa di rendahin.
Percaya ato gak itulah poin masalahnya kita guys, kadang Tuhan biarkan kita jatuh, bukan buat ngerendahin kita, tapi kita harus tau "kemampuan"-"posisi" kita ada dimana. karena waktu kita jatuh kita tau kita tidak sebaik yang kita pikirkan.
dan berpikirlah seperti ini, ketahuilah, kalau kita harus jatuh bila kita berpikir seperti itu. karena kesombongan gapernah membawa kita kepada kemerdekaan, tapi rendah hati iya. kunci dari semua kemerdekaan , hikmat, dan hidup penuh kemenangan adalah rendah hati.
Kita harus jatuh, kita kita masih berpikir kita gak seharusnya jatuh kemarin.
karena kesombongan membuat kita gapernah belajar dari keaslahan dan kejatuhan, tapi kerendahan hatilah yang membuat kita demikian.
penghotbah 7:14
Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
NKJV
In the day of prosperity be joyful, But in the day of adversity consider: Surely God has appointed the one as well as the other, So that man can find out nothing that will come after him
In the day of prosperity be joyful, But in the day of adversity consider: Surely God has appointed the one as well as the other, So that man can find out nothing that will come after him
renungin ayat itu sesaat.........
gue belajar waktu gue baca ayat itu, orang suka berkata : "pengallaman adalah guru terbaik" tapi gue rasa yang lebih tepat waktu gue baca : "guru terbaik adalah pengalaman yang di pelajari" . karena banyak orang yang ngalamin kejatuhan yang sama berulang ulang dan gak bebas. Tuhan bilang "ingatlah"-"consider" dia menjadikan hari hari kita jatuh sama kayak hari mujur.
berarti.............. Tuhan mau ngajarin sesuatu dan terutama kerendahan hati kenapa kejatuhan itu masih terjadi pada diri kita. dia jadikan sengaja hari itu supaya apa? bukan supaya kita nyalahin semuanya, tapi supaya kita belajar... dan kita tau posisi kita dimana.
Tuhan gak pernah gagal.
Kitab filipi mengatakan
"..... Ia, yang memulai pekerjaan yang baik diantara kamu, akan meeruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus" (filipi 1:6)
woohoooooooo....
pengharapan yang indah bukan?
kita harus belajar rendah hati.
supaya apa yang dijanjikannya kita cepat capai.
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 18:12)
Tuhan gak pengen kita belagu, dia pengen kita jadi pribadi yang selalu berserah ke dia dari hal sekecil apapun.
akhir kata guys : Kemerdekaan ada di tangan orang yang rendah hati.
alkitab berkata:
"dimana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan"
kita gak mungkin nyampe ke Roh Allah dengan hati yang sombong, Rendah hati itu konci utamanya . Orang sombong itu ga bisa ngerasain Tuhan, bukan karena Tuhan gamau, tapi karena orang itu ngerasa sering kali dirinya adalah tuhan atas dirinya sendiri.
Semoga membantu ya guys. love you.
Jesus love you more..
Komentar
Posting Komentar